Senin, 15 Maret 2021

 

Selain membutuhkan energi yang diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak, tubuh kita juga membutuhkan vitamin dan mineral agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Vitamin dan mineral ini dapat diperoleh salah satunya dengan mengonsumsi sayuran. Konsumsi makanan yang kaya akan sayur dapat menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Namun, jika tidak disimpan dengan baik, sayuran akan mudah rusak dan busuk sehingga dapat menurunkan cita rasa, penampilan, dan bahkan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan sayur yang tepat agar kandungan gizinya tidak menurun dan dapat bertahan lama.                                                                                                                                                               
Berikut tips-tips penyimpanan sayuran: 

1.   Menyimpan Sayuran pada Suhu yang Ideal           

Sayuran segar yang disimpan di tempat dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan lebih mudah busuk dan rusak. Menyimpan sayuran segar di suhu rendah, contohnya di freezer, akan rusak begitu dicairkan. Kerusakan yang akan muncul, antara lain bercak-bercak kecoklatan atau mungkin menjadi sangat lunak atau lembek. Sedangkan, suhu yang terlalu tinggi dapat membuat tingkat kematangan sayur menjadi tidak merata. Suhu ideal penyimpanan sayuran di dalam kulkas yaitu antara 1-4 derajat celcius.    

2.   Pilih Sayuran yang Berkualitas         

Kita harus memilih jenis sayuran yang berkualitas. Percuma saja jika kita mencoba segala cara untuk mencegah sayuran layu saat disimpan, jika produk sayuran yang disimpan memang tidak berkualitas, tetap saja sayur akan layu dan mungkin saja busuk.

3.   Rajinlah Membersihkan Kulkas         

Kulkas menjadi salah satu tempat penyimpanan sayuran paling baik. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan kulkas. Segera buang segala bahan makanan yang telah busuk atau basi agar tidak mencemari bahan makanan lain. Selain itu, pastikan tidak ada cairan menggenang di dalam kulkas agar sayuran tidak cepat membusuk. Kulkas yang bersih juga menjadi hal yang penting agar kualitas bahan makanan tetap terjaga.

4.   Jangan Pra-cuci           

Hindari pra-pencucian sayuran atau mencuci sayuran sebelum disimpan, karena kelembapan akan mempercepat proses pembusukannya. Hanya dua sayuran yang merupakan pengecualian dari aturan ini yaitu daun bawang dan asparagus.

Cara penyimpanan beberapa sayuran:  

1.  Wortel

Potong tangkai atau daun wortel yang berwarna hijau telebih dahulu. Membiarkan tangkai wortel begitu saja akan membuat wortel cepat layu karena tangkai bersifat menyerap kelembapan pada wortel. Letakkan wortel di dalam plastik yang sudah dilubangi agar kelembapannya terjaga. Kemudian, simpan wortel di kulkas. Menyimpan wortel di kulkas akan membuatnya tahan lebih lama. 

2.   Cabai

Jangan cuci cabai sebelum disimpan. Yang tak kalah penting, kita harus memilih cabai dengan kualitas baik terlebih dahulu, jangan sampai kita menyimpan cabai busuk. Setelah memastikan bahwa cabai yang dibeli merupakan cabai yang berkualitas dan masih mulus, kita dapat memisahkan cabai dari tangkainya. Hal ini penting dilakukan agar cabai tahan lama saat disimpan. Simpan cabai dalam wadah tertutup yg telah diberi alas tisu atau kain. Kain atau tisu tersebut akan menjadi penyerap air yang berlebih. Hal ini tentunya sangat berguna agar cabai lebih tahan lama. Jika tisu atau kain sudah terasa basah, kita bisa mengganti dengan yang masih kering. Kita juga dapat masukkan satu siung bawang putih ke dalam wadah tersebut. Hal ini sangat bermanfaat karena bawang putih memiliki sifat anti bakteri, sehingga cabai menjadi tidak mudah busuk dan rasa pedasnya tetap terjaga. Tutup wadah rapat dan cabai siap disimpan di dalam kulkas.         

3.   Bayam dan Kangkung 

Sama seperti cabai dan wortel, jangan mencuci bayam dan Kangkung sebelum di simpan. Kondisi basah membuat bayam dan kangkung cepat membusuk. Jadi pastikan menyimpannya dalam kulkas dengan keadaan yang kering atau tidak lembap. Kita bisa memisahkan daun dan batang yang ingin dikonsumsi dari akarnya. Selain menghemat ruang penyimpanan di kulkas, hal ini juga menjaga bayam dan kangkung tetap segar. Kemudian, Letakkan bayam dan kangkung pada wadah kedap udara yang sudah dilapisi tisu. Tutup wadah untuk menjaga tingkat kelembapannya. Dan bayam serta kangkung siap dimasukkan ke dalam kulkas.

4.   Bawang Putih dan Bawang Merah   

Jenis bawang-bawangan seperti bawang putih dan bawang merah, sebaiknya jangan dicuci dan di simpan di kulkas. Cukup pastikan bahwa bawang yang kita miliki berkualitas bagus alias tidak busuk atau berjamur, kemudian letakkan dalam sebuah wadah dan simpan di tempat yang sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.

5.   Seledri    

Agar seledri tidak mudah layu dan busuk, kita dapat membungkusnya dengan aluminium foil kemudian simpan di dalam kulkas.   

6.   Mentimun

Sebelum disimpan, mentimun dapat kita bungkus dengan tisu dapur atau kain terlebih dahulu, kemudian masukkan mentimun ke dalam kantung plastik yang sudah diberi lubang, agar aliran udara tetap berjalan. Mentimun siap dimasukkan ke dalam kulkas.       

Sekian tips dan beberapa contoh penyimpanan sayuran. Untuk lebih jelasnya, teman-teman dapat menonton video yang tersedia. Semoga bermanfaat ya teman-teman. Terima kasih.


 

Minggu, 28 Februari 2021

    Mahasiswa membutuhkan fisik dan kemampuan berpikir yang baik dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Pasalnya, jika fisik dan kemampuan berpikir kurang optimal, bukan hanya kuliah saja yang tidak dapat berjalan dengan baik, tetapi juga kegiatan lainnya. Kedua kemampuan tersebut, sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, pola makan yang baik dan sehat mesti diterapkan oleh semua mahasiswa tanpa terkecuali.                                                                                
    Permasalahannya yaitu penerapan pola makan yang sehat cukup menyulitkan bagi hampir seluruh mahasiswa. Hal ini dikarenakan dana yang terbatas bagi mahasiswa rantau atau indekos, serta kegiatan kampus yang padat dan tidak dapat ditinggalkan. Selain itu, kebiasaan menghabiskan waktu untuk bermain gadget dan kebiasaan menunda waktu makan, juga menjadi alasan mengapa pola makan mahasiswa tidak teratur.

Jadi, bagaimana pola makan yang sehat untuk mahasiswa?

1.  Tidak Melewatkan Sarapan

Sumber Gambar: Klik disini

Jadwal mata kuliah yang terlalu pagi atau kebiasaan bergadang yang menyebabkan sulit bangun pagi dan terlambat ke kampus adalah beberapa alasan mahasiswa melewatkan sarapan.

Padahal, dari 3 waktu makan (pagi, siang, dan malam), sarapan menjadi yang terpenting. Sarapan berfungsi sebagai alarm dari otak ke seluruh organ tubuh dan sistem metabolisme untuk mulai bekerja. Sarapan di pagi hari diibaratkan seperti ‘bahan bakar’ untuk menjalani hari. Bila melewatkan sarapan, tubuh tidak akan menerima sinyal untuk mulai beraktivitas dan tetap dalam keadaan penghematan energi dan nutrisi, sehingga badan tampak lesu dan tidak berenergi.

Ada peribahasa terkait porsi makan sehari-hari, yaitu "Sarapanlah seperti seorang raja, makan siang seperti seorang putri, dan makan malam seperti seorang fakir.” Itu berarti, ketika sarapan kita harus mengonsumsi makanan yang lengkap dan padat akan zat gizi. Sarapan yang baik adalah sarapan yang menggunakan kombinasi karbohidrat dan protein. Contoh sarapan untuk mahasiswa seperti nasi dan telur atau roti dan susu rendah lemak. 

2.  Menjaga Menu Makanan Serupa

 Sumber Gambar: Klik disini

Apa yang dimaksud dengan menu makanan serupa? Menu makanan serupa yaitu menu makanan dengan kandungan zat gizi yang dikonsumsi setiap harinya cenderung sama. Contohnya, jika kita mengonsumsi nasi dengan ayam goreng untuk makan siang, sebisa mungkin untuk mengonsumsi nasi dengan ayam goreng atau dengan protein lain, contohnya ikan goreng di hari berikutnya. Kebiasaan ini akan perlahan-lahan membuat kita makan dengan teratur dengan tetap memperhatikan nilai gizinya.   

3.  Konsumsi Air Putih yang Cukup

Sumber Gambar: Klik disini

Kurangnya mengonsumsi air putih dapat menyebabkan konsentrasi menurun dan membuat tubuh mudah lemas. Selain itu, daya tahan tubuh pun bisa  menurun sehingga lebih mudah terserang penyakit. Kita diharuskan untuk mengonsumsi air putih minimal 8 gelas perhari. Bila kegiatan di kampus begitu padat, jangan lupa untuk membawa sebotol air putih supaya tidak dehidrasi. Di malam hari, sebelum tidur, perbanyak pula mengonsumsi air putih agar tidur dapat lebih nyenyak. Hal ini akan berpengaruh pada keefektifan kita dalam belajar dan melakukan aktivitas esok harinya.

4.  Perbanyak Mengonsumsi Sayuran dan Buah

Sumber Gambar: Klik disini

Sayuran dan buah memiliki manfaat untuk menyegarkan tubuh, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Biasakan untuk menyempatkan konsumsi buah dan sayuran setiap harinya. Jika sekiranya cukup sulit, keduanya bisa saling menggantikan satu sama lain, tidak harus mengonsumsi keduanya di hari yang sama. Namun, tetap pastikan bahwa kita mengonsumsi salah satunya. Buah dan sayuran mengandung kadar serat tinggi yang sangat baik bagi kesehatan. Contoh buah dan sayuran yang mudah ditemukan dan ramah di kantong yaitu jeruk, pepaya, bayam, atau dapat pula berupa jus tanpa tambahan gula. Pencernaan yang baik, badan yang bugar, dan daya tahan tubuh yang prima tentunya akan berdampak baik pula dalam kegiatan mahasiswa setiap harinya.

5.  Selektif dalam Memilih Fast Food

Sumber Gambar: Klik disini 

            Mahasiswa rantau yang jauh dari orang tua biasanya memilih untuk membeli atau memesan fast food dibandingkan membuat makanan sendiri. Fast food menggunakan minyak sayur yang mengandung banyak minyak trans atau lemak jenuh dalam pengolahannya. Padahal, minyak tersebut tidak baik untuk tubuh karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, kita harus cermat dalam memilih fast food yang baik bagi tubuh. Contohnya, burger vegetarian, salad buah, sandwich, kebab, dan aneka rice bowl.

6.  Kurangi Camilan, Perbanyak Makanan Lengkap

Sumber Gambar: Klik disini

Tanpa disadari, camilan seperti makanan ringan kemasan juga dapat membuat perut kenyang. Padahal nilai gizinya rendah dan kurang mampu menunjang kinerja otak. Daripada membeli camilan ringan, lebih baik membeli makanan lengkap seperti nasi dan lauk pauknya. Atau kita dapat membuatnya sendiri agar lebih sehat dan hemat. Selain itu, kita dapat mengganti camilan dengan aneka buah-buahan yang jelas lebih menyehatkan dibandingkan makanan ringan kemasan.

7.   Kurangi Konsumsi Makanan Manis

Sumber Gambar: Klik disini 

Makanan yang manis memang dapat membuat perut kenyang, tetapi di balik itu juga dapat meningkatkan kadar gula darah dan membuat tubuh menjadi lebih gemuk. Jika kita mengonsumsinya secara berlebihan, maka akan muncul beberapa hal yang cukup mengkhawatirkan, seperti gula darah tinggi dan obesitas. Tidak hanya itu saja, makanan manis juga dapat menyebabkan tubuh rentan terkena radang tenggorokan. Akibatnya, menelan makanan pun terasa tidak enak dan begitu menyiksa. Radang bahkan bisa menyebabkan suhu tubuh meninggi. Kegiatan perkuliahan pun tidak dapat berjalan dengan baik. Jadi, batasi konsumsi makanan dan minuman manis seperti cake, teh manis, minuman thai tea, atau minuman manis yang lagi diminati sekarang ini.

8.   Kurangi Konsumsi Mi Instan

 Sumber Gambar: Klik disini

Mi instan menjadi makanan yang paling disukai oleh banyak mahasiswa, terutama bagi mahasiswa rantau. Selain karena rasanya yang enak dan mudah dibuat, harganya pun dapat dengan mudah dijangkau, sehingga mi instan menjadi menu makanan favorit di akhir bulan. Hal inilah yang menjadi permasalahannya. Seperti yang kita tahu, mi mengandung MSG yang tidak sedikit, rendah protein dan serat, serta mengadung lemak jenuh, sehingga mi instan tidak boleh dikonsumsi dengan jumlah banyak dan secara rutin tiap harinya.

Satu lagi kebiasaan buruk yang juga sering dilakukan oleh mahasiswa yaitu mengonsumsi mi dengan nasi. Ini cukup mengkhawatirkan, karena mi instan dan nasi adalah karbodihrat. Sehingga, mengonsumsi keduanya secara bersamaan dapat disebut mengonsumsi double-karbo. Jika itu dikonsumsi setiap hari, atau bahkan lebih dari satu kali dalam sehari, penyakit seperti gula darah tinggi, diabetes, obesitas akan muncul. Selain itu, tubuh juga akan kekurangan zat gizi lain seperti mineral, protein, dan vitamin, yang tidak ditemukan dalam mi instan. 

    Itulah beberapa cara menjaga pola makan yang sehat untuk mahasiswa. Mahasiswa harus mengetahui bagaimana menjaga pola makan yang baik dan sehat, karena mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki fisik yang kuat dan prima. Sebisa mungkin, kita harus tetap memperhatikan nilai gizi dalam makanan yang kita konsumsi. Jika gizi seimbang, prestasi pun gemilang. 

Sumber Referensi:

https://jakpat.net/info/bagaimana-pola-makan-mahasiswa-yang-sehat/ 

BTemplates.com

Categories

Popular Posts

Blog Archive